Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Senin, 10 Januari 2011

pentingnya tik manajemen

Bagi pendidikan , komputer sangat berguna tidak hanya dalam proses ketatausahaan saja, tapi juga untuk proses belajar mengajar. bagi proses ketatausahaan, komputer digunakan untuk mencatat dan mengolah data manajerial ,pelaksanaan pengelolaan bidang bidang manajemen pendidikan; seperti putusan tentang manajemen kesiswaan ,kurikulum  ketenagaan, fasilitas pembiayaan.
Dunia pendidikan Indonesia belakangan ini tertinggal di bandingkan negara lain, bahkan dengan negara-negara Asia Tenggara. Korsel, Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam pemanfaatan Information and Communcation Technology (ICT). Masih sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dari SD sampai SLTA, terutama dalam hal ketertinggalan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di Tanah Air, baik oleh para guru itu sendiri maupun oleh siswa. Tapi, yakinlah bahwa sebenarnya bangsa Indonesia memiliki banyak anak berbakat. Pada tanggal 17 Agustus 2004, tiga remaja asal Papua (Arnold Akobiarek, Ronny Bubuy, dan Ayu Mukti Satya Merahabia) menerima kehormatan ikut merayakan detik-detik Proklamasi HUT ke-59 RI di Istana Negara. Prestasi yang membawa mereka ke Ibu Kota adalah sebagai pemenang pertama Lomba Penelitiaan Ilmiah Remaja (LPIR) 2004. Pertengahan Juli 2004 lalu, di Pohang, Korea Selatan, Tim Olimpiade Fisika Indonesia berhasil meraih sebuah emas, perak, dua perunggu, dan sebuah honourable mention. Yudistira Virgus, sang peraih emas, adalah siswa SMU Xavarius 1 Palembang. Satu lagi putra bangsa asal Papua, Septinus George Saa, juga berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi riset fisika internasional, First Step to Nobel Prize in Physics, April 2004. Terbayang kelak seorang putra bangsa Indonesia meraih hadiah Nobel. Tetapi, bayangan indah ini segera pupus ketika ada berita mengenai Ni Komang Darmiasty. Remaja putri asal Bali ini merupakan salah satu pemenang Olimpiade Biologi Internasional, di Brisbane, Australia, Juli lalu. Keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Unud sempat terhalang biaya masuk Rp 13 juta. Padahal orangtuanya hanya seorang pegawai negeri sipil (PNS). Melihat data yang dihimpun KPP-PPI (komite kamanusiaan dan pendidikan - perhimpunan pelajar indonesia se-Dunia tahun 2004 lalu, adalah sangat ironis sekali, dengan jumlah sekolah-sekolah SD sampai SMA sebanyak 219.207 buah dan jumlah siswa K-12 (taman kanak-kanak sampai SMU) yang hampir 43 juta orang, rasio komputer dan siswa di Tanah Air saat ini hanya 1:800 untuk pulau Jawa dan sekitar 1:1.600 untuk di luar Jawa.
Dengan berpijak pada fenomena di atas, sambil lalu kita menunggu tersedianya fasilitas yang memadai (kalau memang yang ada belum dirasa cukup), langkah pertama yang mungkin perlu kita persiapkan adalah  kesadaran kita untuk "bisa" menguasai teknologi informasi tersebut. Karena bagaimana siswa akan mempunyai wawasan yang "global" jika gurunya sendiri "miskin wawasan"?. Kemutakhiran Internet yang memberikan peluang besar bagi peningkatan kapasitas wawasan global siswa serta menjadi "kitab terbuka" yang berisikan ilmu pengetahuan - ilmu pengetahuan mutakhir, sangat disayangkan jika tidak dijadikan sebagai salah satu perangkat pendukung bagi guru dalam membentuk kompetensi - khususnya kognisi - siswa, tak bisa dielakkan bahwa tuntutan dunia perguruan tinggi jika Siswa kuliah dan tuntutan dunia kerja dewasa ini menuntut mereka untuk menguasai hal itu. Serangkaian tugas dari para dosen ketika siswa nanti kuliah menuntut kempampuanya dalam menggunakan komputer dan internet, demikian juga di dunia kerja, jika diamati Job Opportunity yang setiap hari terdapat di berbagai media masa, semuanya mengisyaratkan SDM yang menguasai komputer, salah satu upaya untuk menjawab itu tentunya perlu adanya upaya pembiasaan ketika mereka sekolah untuk sering berinteraksi dengan yang namanya komputer dan internet, dan hal ini bukan hanya misi Guru TIK melainkan semua Guru perlu menguasainya dan membiasakannya ketika memberikan tugas bagi para Siswa.

Pentingnya Penguasaan dan Pemakaian dalam Pemanfaatan TIK Bagi Guru
Dalam berbagai hasil penelitian dan tulisan mensinyalir ada sekitar 70 s/d 90% guru dalam pemanfaatan kemajuan TIK dalam proses pembelajaran dan kegiatan lain dianggap masih gagap teknologi. Jika kondisi ini benar demikian, alangkah menyedihkan dan bahkan menyakitkan, betapa tidak, sebab di tengah didengungkannya pembelajaran interaktif (e-learning) yang juga harus melibatkan guru-gurunya dalam bidang studi apapun, alangkah ironis kalau gurunya sendiri tidak pernah sedikitpun menjamah teknologi informasi yang kini telah merambah kesemua sisi kehidupan manusia atau dengan kata lain sudah mendunia.
Peran pimpinan atau kepala sekolah sangat penting dalam memajukan sekolah, khususnya penguasaan para guru dalam pemanfaatan TIK. Pimpinan yang tidak sigap dalam adaptasi dengan perkembangan teknologi dapat mengakibatkan kebijakan yang menjadikan guru gagap teknologi, padahal ini bisa jadi mengakibatkan hilangnya daya tarik dalam proses belajar. Terlebih dalam era informasi ini, tanpa adanya kemauan untuk mengerti, menggunakan, dan mengakses bidang yang relevan dengan keilmuannya maka fungsi guru sebagai fasilitator perkembangan ilmu akan tereduksi yang lama-lama bisa jadi hilang, sehingga yang ada hanyalah guru yang miskin informasi.
Masih ada guru yang beranggapan tidak menggunakan komputer dan TIK dalam proses pembelajaran bukan hal mengganggu jalannnya pelajaran, karena guru merasa tidak mendapatkan fasilitas komputer saat mengajar, jadi inilah yang membuat mereka merasa tidak perlu untuk tahu cara menggunakan komputer. Kasus ini terjadi pada guru-guru yang sudah berusia tua, walaupun yang guru yang yunior pun masih ada yang gagap pada kemanjuan TIK.
Menurut Machfud dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur (20 April 2008), dilema yang muncul di lapangan, dari berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk membantu para guru mengenal TIK, terganjal di tengah jalan, penyebabnya adalah; 1) takut akan kesalahan yang diperbuat, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan media; 2) merasa usianya sudah tua, sehingga kurang bermanfaat bagi dirinya; 3) kurang memahami bahasa teknik TI (bahasa inggris); 4) banyaknya rutinitas di luar pelajaran TIK.
Menurut Gunawan (Jawa Pos, 26 Januari 2008), di lapangan tenaga pendidik hanya banyak disuguhi berbagai diklat, pelatihan dengan materi yang berkisar pada kurikulum, pakem (contextual learning), MBS (manajemen berbasis sekolah) dan materi lain yang berhubungan langsung dengan tugas guru di kelas. Jarang ada pelatihan guru yang bersifat pembekalan tentang suatu ketrampilan atau keahlian khusus, misalnya aplikasi TIK, padahal pelatihan seperti ini tidak kalah penting dan bermanfaat bagi guru, terutama guru yang masih gagap teknologi. Menurutnya ada beberapa faktor yang menjadikan para guru masih gagap TIK, pertama, Lokasi, bagi guru yang mengajar di daerah terpencil, teknologi canggih seperti komputer bukanlah sesuatu yang urgen untuk dikuasai karena kebutuhan untuk menggunakan sangat rendah. Kedua, kesadaran yang masih rendah mengenai mengenai arti penting teknologi untuk menunjang professi guru dalam menyelesaikan tugas, Ketiga, tidak adanya kesempatan dan peluang untuk bisa lebih dekat dengan teknologi canggih.
Ketersediaan sarana TIK sangat berpengaruh kepada guru dalam hal memilih varian sumber pembelajaran yang dipilih. Seperti yang dikemukakan oleh Mohammad Juri, MPd. (Madura, 14 Januari 2008) yang mengatakan ketidak variatifan guru dalam memilih sumber belajar, diantaranya disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan media pembelajaran yang maju seperti penggunaan komputer. Seperti alasan-alasan yang umum disampaikan oleh para guru, misalnya tidak ada fasilitas komputer di sekolah, fasilitas yang tidak lengkap dikarenakan tidak dana untuk pengadaan, dan terlebih-lebih sikap guru yang kurang pro aktif dalam menghadapi kemajuan ICT.

Pentingnya Penguasaan dan Pemakaian TIK Bagi Siswa
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan. Hal ini dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar harian/koran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi seperti disebutkan pada pendahuluan di atas.
Tidak hanya itu, penguasaan teknologi bagi siswa dapat memberikan tambahan wawasan yang lebih luas mengingat begitu banyaknya informasi yang bisa didapat dari internet misalnya, bukan hanya dari buku pelajaran wajib di sekolah. Bahkan melalui internet, seorang siswa bisa lebih memahami berbagai teori yang diajarkan di sekolah. Coba kita lihat misalnya di website http://www.e-dukasi.net/ siswa bisa mendapatkan informasi atau lebih tepatnya modul tambahan yang lengkap dengan media sebagai contohnya, sesuai dengan mata pelajaran yang dicarinya. Hampir semua mata pelajaran pokok ada disana. Ketika seorang siswa tidak mengerti apa yang diterangkan oleh gurunya tentang suatu mata pelajaran, atau kurang mengerti dari apa yang dibacanya dari buku pelajaran yang ada, siswa masih bisa memperoleh informasi serupa - dan bahkan bisa jadi - lebih lengkap dari apa yang diterangkan oleh guru maupun buku yang ada (dengan tanpa bermaksud mengurangi makna peran seorang guru).
Contoh lainnya misalnya seorang siswa yang tidak mampu untuk membeli buku pelajaran wajib dari sekolah (jika memang belum diberi secara gratis), siswa masih bisa memperolehnya secara gratis dengan mendownload dari http://bse.depdiknas.go.id/ atau http://bse.invir.com/.

Mungkin masih terlalu jauh bagi para pelajar di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang disebutkan di atas dalam hal penguasaan terhadap TIK. Sekarang bisa kita hitung, berapa persen dari seluruh siswa SMA misalnya yang sudah bisa membuat email? Yang menggelikan adalah kenyataan bahwa seorang guru TIK yang memberi tugas kepada siswanya untuk belajar membuat email di luar sekolah, kemudian dia belajar kepada siswanya tersebut tentang cara membuat email tersebut. Lucunya lagi, email ditulis www.sekolah@yahoo.com yang seharusnya ditulis sekolah@yahoo.com..www.uny.ac.id,www,wikipedia.com,

Sabtu, 01 Januari 2011

Tips cara merawat leptop

Laptop adalah barang elektronik yang sangat sensitif bila tidak di jaga secara baik dan tidak melakukan perawatan dengan benar maka Laptop anda akan sering masuk ke tempat service Laptop.Komponen Laptop juga sangat Mahal di bandingkan dengan Komponen PC.Untuk menghindari merogoh uang saku anda sebaiknya anda melakukan Tips Cara merawat Laptop di bawah ini. : Semoga Bermanfaat ^_^

01. Jangan sembarangan mendownload software gratis dari internet.

Terlebih lagi misalnya software yang seolah-olah sebagai suatu antivirus. Gunakan software-software yang telah Anda dapatkan dari paket laptop yang Anda beli. Risiko virus bisa merusak ke dalam laptop Anda jika Anda sembarangan menggunakan software dari internet. Jika Anda tetap ingin menggunakan software hasil download, maka pastikan sudah Anda scan software tersebut dengan antivirus yang Anda miliki.

02. Jangan memberikan Penutup apapapun termasuk sarung Laptop pada saat Laptop anda dalam keadaan menyala karena berdasarkan pengalaman Laptop teman saya Processor Laptopnya akan mati karena sirkulasi udara yang tidak ada di bawah permukaan Laptop

03. Menurut survei, kerusakan laptop yang paling umum terjadi pada harddisk dan LCD display/layar. Kerusakan harddisk diakibatkan benturan atau terjatuh. Kerusakan LCD biasanya karena terpapar sinar matahari dan tekanan fisik.

04. Rapikanlah kabel-kabel adaptor atau kabel lain yang sedang terhubung dengan laptop, jangan sampai membuat orang lain tersandung.

05. Selain kerusakan harddisk dan LCD, tumpahan cairan adalah penyebab kerusakan laptop yang paling umum, atau pakai selembar film-transparan yang disebut ‘keyboard protector’.

06. Hindari Getaran dan Jauhkan laptop dari alat pengeras suara, misalnya loudspeaker, mesin/kendaraan berat, dan sumber getaran lainnya.

07. Hindarkan laptop dari sinar x-ray di airport.

08. Jaga kebersihan laptop, lap dengan kain bersih atau kapas agar bebas debu.

09. Lindungi modem laptop. Gunakan modem yang mempunyai fitur digital-line guard. Karena fitur ini akan menjaga modem dari kerusakan jika secara tidak sengaja mencolokkan kabel modem ke jack telpon digital PABX atau jalur ISDN. Dan berhati-hatilah ketika akan mencolokkan kabel telepon ke laptop karena kawat logam dalam konektor modem laptop sangat tipis dan mudah bengkok.

10. Dalam iklim Asia, suhu yang lembab bisa jadi masalah besar untuk laptop yang dirancang di Amerika Serikat. Untuk mengurangi kemungkinan masalah, pastikan laptop tersimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jika laptop tidak digunakan untuk waktu yang lama, simpanlah laptop dalam wadah yang rapat dan masukkan silica gel . Silica gel ini seperti halnya yang terdapat dalam botol obat, kemasan barang2 elektronik (bungkusan kecil bertuliskan ‘Dessicant Silica Gel’). Atau bisa dibeli di toko bahan kimia. Silica gel ini merupakan bahan kimia yg bersifat Higroskopis (menyerap uap air / kelembaban).

11. Listrik padam dan gangguan tegangan dapat terjadi sewaktu-waktu, di rumah, di kamar hotel atau di kantor. Jika memungkinkan, gunakanlah ’surge-protector’ jika sedang menggunakan AC outlet. Dan jangan lupa membuat back-up data secara rutin.

12. Gunakanlah selalu tas laptop ketika sedang bepergian.

13. Jika ingin membungkus laptop untuk dikirim atau untuk keperluan lain, gunakanlah kotak pelindung yang kuat, dan bungkuslah dengan busa atau spons yang dapat menyerap getaran.

14. Jangan sekali-sekali meletakkan benda berat di atas laptop.

15. Jika laptop bermasalah, jangan mencoba untuk membongkar sendiri. Sebaiknya serahkan ke teknisi atau service-center terdekat. Karena mungkin saja kerusakan malah akan menjadi semakin berat. Khusus untuk laptop yang masih dalam masa garansi - membongkar laptop dapat merusak sticker garansi (warranty seal) yang masih melekat pada laptop.

16. Ketika akan mengangkat laptop yang sedang terbuka, jangan mengangkatnya sambil memegang pada bagian display/layar, angkatlah pada bagian bawah/keyboard

17. Jangan memasukkan disket pada bagian sudutnya. Memasukkan disket setengah-setengah dapat merusak disk-drive. Begitu juga ketika membuka atau menutup tray drive CD-ROM/DVD-ROM untuk memasukkan atau mengeluarkan disk. Jangan menyentuh lensa pada tray CD-ROM. Peganglah compact-disc pada bagian pinggir, bukan pada permukaan disk.

18. Jangan mencolokkan kabel modem laptop pada PBX (private branch exchange) atau saluran telpon digital. Laptop hanya dapat menggunakan saluran PSTN (public-switched telephone network). Penggunaan saluran telpon selain PSTN dapat merusak modem laptop.

19. Rawatlah baterai laptop, jangan sampai bocor karena dapat merusak slot baterai.

20. Jangan pindah-pindahkan laptop pada saat masih hidup. Laptop yang sedang hidup berarti harddisknya juga sedang bekerja sehingga apabila digerakkan dapat menyebabkan head harddisk menggores cylinder sehingga akan berakibat fatal.
21. Jauhkan laptop dari medan magnet yang kuat, bahan cair dan sumber panas/dingin atau perubahan suhu yang ekstrim.
22. Hindari sinar matahari langsung dan pastikan laptop selalu diletakkan pada permukaan yang rata.

Nb: Kartu Garansi anda Jangan Sampai Hilang dan apabila terjadi kerusakan Fatal terhadap Laptop anda Bawa ke tempat Toko pada saat anda Membeli Laptop dulu.